Wednesday, May 13, 2009

Happy Vesak

Walaupun sudah telat untuk mengucapkan selamat waisak tapi apadaya aku terjebak dengan writer's block alias ngeblank, tidak tahu apa yang harus ditulis. Niatnya mau menulis Blog, tapi begitu berada di depan komputer malah otak menjadi kosong, akhirnya ditunda lagi deh. Namun kemaren baru baca sebuah artikel bagus yang isinya kalau mau menjadi blogger usahakan setiap hari menulis. Awalnya memang terasa sulit, kita bingung harus menulis apa. Namun lama-kelamaan akan mulai terbiasa. So here i am...

Jumat pagi semuanya berkumpul di Vihara tercinta, pas sampai ke sana waktu sudah menunjukan pukul 06.45, padahal diminta kumpul jam 06.00 pagi karena akan berangkat pukul 07.00. Hasilnya adalah omelan dari panitia lainnya hahahha.
Waisak, hari yang dinanti para umat Buddha dimana memperingati 3 peristiwa penting yaitu
1. Hari lahirnya Pangeran Sidharta
2. Hari pertapa Gotama mencapai tingkat Kebudhaan, dan
3. Sang Buddha Gotama parinibbaba atau wafat.
Tahun ini waisak jatuh pada pukul 11.10.01. Seperti biasa selalu ada ritual yang dilaksanakan dalam perayaan waisak. Dalam menyambut detik-detik waisak dari tahun ke tahun selalu dilakukan samadhi (meditasi) untuk merenungi 3 peristiwa penting tersebut. Dimana kita menenangkan diri kita dari pikiran-pikiran buruk dan berusaha untuk mengembangkan cinta kasih.

Prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Agung borobudur tahun ini dilaksanakan pada pukul 14.30. Cuaca yang pada awalnya terasa amat terik perlahan-lahan mulai berubah menjadi mendung dan terakhir hujan pun turun dengan derasnya. Namun hujan tidak menyurutkan semangat para umat Buddha untuk melanjutkan prosesi. Sesuai dengan majelisnya masing-masing para umat mulai setahap demi setahap melangkah menuju Candi Borobudur. Sebagai panitia, yang kulakukan adalah bolak-balik mengatur barisan agar tidak berantakan, membawa air minum untuk para peserta. Namun tahun ini air yang dibawa tidak ada yang tersentuh secara hujan lebat tidak membuat peserta kehausan. Barisan yang awalnya terbaris dengan rapi harus berantakan karena hujan yang semakin menggila mengguyur bumi.

Apabila mengingat-ingat kejadian di jogja rasanya lucu sekali, banyak turis yang hendak mengikuti prosesi untuk mendapatkan moment dengan kamera kesayangannya terpaksa harus menerima keadaan karena tidak munkin bisa foto-foto ditengah hujan yang lebatnya bukan main.Namun aku juga bolak-balik menawarkan plastik untuk dompet, HP dan sebagainya, tapi beberapa peserta sepertinya harus rela menerima kemungkinan barang elektronik mereka rusak. Para wartawan yang tidak kehabisan ide naik ojek sambil memegang kamera dan payung agar kameranya tidak rusak. Prosesi yang biasanya memakan waktu 3jam lebih selesai dalam waktu 2 jam, maka jadwal acara sedikit mengalami perubahan. Di pelataran Candi Borobudur telah dihias dan tampak semarak, ditambah lagi dengan banyaknya orang yang memenuhi pelataran.

Baju basah, celana basah, sepatu basah, pokoknya dari atas sampai ke bawah tidak ada yang tidak basah. Akhirnya diputuskan untuk membeli baju ganti karena masih harus menunggu acara puncak yang akan dihadiri Presiden SBY. Acara juga diramaikan dengan pementasan gelaran sendratari bertajuk "Tilakhana" yang berarti hukum kesunyataan oleh enam negara pelopor Trail of Civilization. Yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
Berhubung banyaknya umat yang sudah tidak bisa bertahan lebih lama akhirnya kita putuskan untuk pulang. Hal pertama yang kulakukan begitu sampai di penginapan adalah berebutan kamar mandi!. Badan yang sudah lengket sejak tadi memohon untuk segera dibersihkan. Selesi mandi, tanpa ba-bi-bu yang selanjutnya dilakukan adalah tidur dengan pulaaaasss.....

keesokan harinya adalah perjalanan pulang kembali menuju Jakarta tercinta, sepanjang perjalanan dihabiskan dengan bernarsis-narsis ria dilanjutkan dengan mendengarkan wejangan Dhamma dari ko Erwin (Acong) dan ko Sumitro (Abeng). Jarang-jarang dapet siraman rohani pada perjalanan pulang hahaha.. biasanya diisi dengan nyanyi-nyanyi gak jelas. Perjalanan yang biasanya memakan waktu 12-14jam paling lama pada tahun ini memecahkan rekor menjadi 19jam perjalanan. Kebayang saudara-saudara? pantat kita serasa menempel pada kursi. Macetnya gak kira-kira, tapi ada hal yang harus disyukuri yaitu ketika kita sudah memasuki tol dalam kota terjadi kecelakan tidak sampai 1km didepan kita. Bayangkan bus kita tiba ditempat kejadian lebih cepat sedikit saja mungkin kitalah yang akan jadi korban.

Waisak tahun ini memang yang paling berbeda dari tahun-tahun biasanya, namun waisak kali ini memberikan banyak makna bagiku. Semoga dengan semangat waisak kita bersama-sama dapat melatih diri agar menjadi manusia yang lebih baik. Semoga semua mahluk berbahagia.

Happy Vesak all...

No comments:

Post a Comment