Wednesday, May 27, 2009

Friends Become Enemies

Ada yang menanyakan arti dari persahabatan padaku tadi. Mendadak otak terus berputar, mencoba menyelami makna yang terkandung dari kata "persahabatan". Kalau menurut om Wiki maka persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Mereka juga akan terlibat dalam prilaku yang tolong menolong seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Berawal dari chat dengan seorang teman dari SMA menjelang makan siang.
"Mor, lagi pain?"
"Tumben OL?"
"Hahah iya nih, lagi nunggu kelas. gua ga tau dosennya ga masuk. Tau gitu gua masi di rumah"
"Kacian deh u.."
"Btw uda tau di FB lagi ada perang?"
"Heh? mank ada? kenapa emang?"
"Gara-gara foto reunian yang di tag si Xander, awalnya cuma komen-komen, eh malah jadi perang. U buka aj liat sendiri"
"Ok, gua rupanya belum add dia. gua add dulu deh"

Ternyata memang benar, berawal dari coment-coment biasa, berubah menjadi ajang ledek-ledekan, terakhir malah emosi dan FB digunakan untuk saling menghujam. Kesenangan yang diperoleh dari acara reunian malah menguap. Kalau dipikirkan dengan kepala dingin apakah hal ini perlu terjadi? pernahkah mereka mendengar istilah yesterday is a history? segala sesuatu yang pernah terjadi pada masa lalu sebaiknya hanya menjadi kenangan dan dijadikan pelajaran. Bukan digunakan sebagai senjata untuk melukai perasaan seseorang.

Apakah kata "tolong hargai keputusan gua" tidak cukup untuk menghentikan tulisan-tulisan tajam yang bisa menyakiti perasaan orang?. Walaupun kuakui serunya FB adalah kita bisa update terus, membuat kita merasa lebih dekat dengan teman-teman kita, tapi seharusnya kita sadar bahwa bagaimanapun batasan itu ada. Jangan sampai hal kecil begini merusak persahabatan yang sudah dibina lama. Setiap orang pasti membutuhkan ruang pribadinya yang tidak ingin diusik orang lain.

Lantas fungsi FB apa sih? FB hanya sebagai sebuah sarana bagi kita untuk tetap "keep in touch" dengan teman-teman kita yang sudah tersebar di mana-mana, sekaligus sebagai tempat bagi kita untuk mendapatkan teman-teman baru. Itulah fungsi jejaring sosial, didasarkan pada manusia yang tidak dapat hidup sendiri. Pernah ada sebuah riset yang mengatakan manusia bisa tetap bertahan dalam rumah tanpa keluar dari rumah tersebut selama 1bulan selama dia memiliki internet yang bisa digunakannya untuk berkomunikasi. Coba bayangkan kita diam dalam rumah selama 1bulan tanpa berhubungan dengan dunia luar, kebayang?? haahh, membayangkannya aja uda mengerikan..

Komen-komen yang didapat dari FB sebaiknya bisa kita saring, walaupun sering kali apabila kita berkomunikasi melalui tulisan bisa terjadi kesalahpahaman, kita hanya membaca dan tidak bisa melihat ekspresi orang tersebut. Hal ini membuat kita menjadi tidak bisa membedakan apakah ia bercanda atau sedang serius. contohnya kalimat "saya marah!" ini dapat di artikan bahwa saya benar-benar sedang dalam kondisi yang marah? ataukah saya sedang bercanda mengatakan bahwa saya marah? saya sendiri sering menggunakan kalimat ini. Adakah yang tahu artinya?? saya rasa hanya saya dan yang di Atas yang mengetahui apa makna sebenarnya yang terkandung dalam kalimatku, yang lain hanya bisa menerka-nerka.


Dulu kita sahabat
Dengan begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karena ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagi kepompong

Wednesday, May 13, 2009

Happy Vesak

Walaupun sudah telat untuk mengucapkan selamat waisak tapi apadaya aku terjebak dengan writer's block alias ngeblank, tidak tahu apa yang harus ditulis. Niatnya mau menulis Blog, tapi begitu berada di depan komputer malah otak menjadi kosong, akhirnya ditunda lagi deh. Namun kemaren baru baca sebuah artikel bagus yang isinya kalau mau menjadi blogger usahakan setiap hari menulis. Awalnya memang terasa sulit, kita bingung harus menulis apa. Namun lama-kelamaan akan mulai terbiasa. So here i am...

Jumat pagi semuanya berkumpul di Vihara tercinta, pas sampai ke sana waktu sudah menunjukan pukul 06.45, padahal diminta kumpul jam 06.00 pagi karena akan berangkat pukul 07.00. Hasilnya adalah omelan dari panitia lainnya hahahha.
Waisak, hari yang dinanti para umat Buddha dimana memperingati 3 peristiwa penting yaitu
1. Hari lahirnya Pangeran Sidharta
2. Hari pertapa Gotama mencapai tingkat Kebudhaan, dan
3. Sang Buddha Gotama parinibbaba atau wafat.
Tahun ini waisak jatuh pada pukul 11.10.01. Seperti biasa selalu ada ritual yang dilaksanakan dalam perayaan waisak. Dalam menyambut detik-detik waisak dari tahun ke tahun selalu dilakukan samadhi (meditasi) untuk merenungi 3 peristiwa penting tersebut. Dimana kita menenangkan diri kita dari pikiran-pikiran buruk dan berusaha untuk mengembangkan cinta kasih.

Prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Agung borobudur tahun ini dilaksanakan pada pukul 14.30. Cuaca yang pada awalnya terasa amat terik perlahan-lahan mulai berubah menjadi mendung dan terakhir hujan pun turun dengan derasnya. Namun hujan tidak menyurutkan semangat para umat Buddha untuk melanjutkan prosesi. Sesuai dengan majelisnya masing-masing para umat mulai setahap demi setahap melangkah menuju Candi Borobudur. Sebagai panitia, yang kulakukan adalah bolak-balik mengatur barisan agar tidak berantakan, membawa air minum untuk para peserta. Namun tahun ini air yang dibawa tidak ada yang tersentuh secara hujan lebat tidak membuat peserta kehausan. Barisan yang awalnya terbaris dengan rapi harus berantakan karena hujan yang semakin menggila mengguyur bumi.

Apabila mengingat-ingat kejadian di jogja rasanya lucu sekali, banyak turis yang hendak mengikuti prosesi untuk mendapatkan moment dengan kamera kesayangannya terpaksa harus menerima keadaan karena tidak munkin bisa foto-foto ditengah hujan yang lebatnya bukan main.Namun aku juga bolak-balik menawarkan plastik untuk dompet, HP dan sebagainya, tapi beberapa peserta sepertinya harus rela menerima kemungkinan barang elektronik mereka rusak. Para wartawan yang tidak kehabisan ide naik ojek sambil memegang kamera dan payung agar kameranya tidak rusak. Prosesi yang biasanya memakan waktu 3jam lebih selesai dalam waktu 2 jam, maka jadwal acara sedikit mengalami perubahan. Di pelataran Candi Borobudur telah dihias dan tampak semarak, ditambah lagi dengan banyaknya orang yang memenuhi pelataran.

Baju basah, celana basah, sepatu basah, pokoknya dari atas sampai ke bawah tidak ada yang tidak basah. Akhirnya diputuskan untuk membeli baju ganti karena masih harus menunggu acara puncak yang akan dihadiri Presiden SBY. Acara juga diramaikan dengan pementasan gelaran sendratari bertajuk "Tilakhana" yang berarti hukum kesunyataan oleh enam negara pelopor Trail of Civilization. Yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
Berhubung banyaknya umat yang sudah tidak bisa bertahan lebih lama akhirnya kita putuskan untuk pulang. Hal pertama yang kulakukan begitu sampai di penginapan adalah berebutan kamar mandi!. Badan yang sudah lengket sejak tadi memohon untuk segera dibersihkan. Selesi mandi, tanpa ba-bi-bu yang selanjutnya dilakukan adalah tidur dengan pulaaaasss.....

keesokan harinya adalah perjalanan pulang kembali menuju Jakarta tercinta, sepanjang perjalanan dihabiskan dengan bernarsis-narsis ria dilanjutkan dengan mendengarkan wejangan Dhamma dari ko Erwin (Acong) dan ko Sumitro (Abeng). Jarang-jarang dapet siraman rohani pada perjalanan pulang hahaha.. biasanya diisi dengan nyanyi-nyanyi gak jelas. Perjalanan yang biasanya memakan waktu 12-14jam paling lama pada tahun ini memecahkan rekor menjadi 19jam perjalanan. Kebayang saudara-saudara? pantat kita serasa menempel pada kursi. Macetnya gak kira-kira, tapi ada hal yang harus disyukuri yaitu ketika kita sudah memasuki tol dalam kota terjadi kecelakan tidak sampai 1km didepan kita. Bayangkan bus kita tiba ditempat kejadian lebih cepat sedikit saja mungkin kitalah yang akan jadi korban.

Waisak tahun ini memang yang paling berbeda dari tahun-tahun biasanya, namun waisak kali ini memberikan banyak makna bagiku. Semoga dengan semangat waisak kita bersama-sama dapat melatih diri agar menjadi manusia yang lebih baik. Semoga semua mahluk berbahagia.

Happy Vesak all...