Thursday, July 23, 2009

Emansipasi Wanita

Sedang asik-asik ngelamun di mobil dalam pejalanan pulang menuju kantor melewati roxy. kebayangkan macetnya kaya apa disana, mendadak keheningan dipecah oleh sopir "bu, saya nyalain musik ya biar ga ngantuk" kujawab dengan anggukan kepalaku (sok cool) hahaha. Awalnya terdengar suara rossa yang mengalun membawakan lagu ayat-ayat cinta, dalam hati buset ini mah tambah ngantuk yang ada. Tak lama kemudian yang terdengar lagu yang lebih nge-beat dengan musik yang tidak familiar sama sekali.

Rossa - Hey Ladies

Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Sudah ku bilang jangan terlalu cinta
Kalau patah hati siapa mau nolong
Seperti langit dan matahari tak bersatu lagi

Hey ladies jangan mau di bilang lemah
Kita juga bisa menipu dan menduakan
Bila wanita sudah beraksi dunia hancur

Hey ladies sekarang cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati dan juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semuanya bohong

Memanglah tak semua laki-laki busuk
Namun ladies tetaplah harus waspada
Semogalah kita semua akhirnya
Mendapatkan cinta yang tulus

Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Awalnya tertarik karena lyricnya yang sedikit berbeda dari lagu-lagu yang biasanya dibawakan oleh para kaum hawa yang lebih banyak lagu sedihnya itu. Kalau tidak percaya coba saja cek di internet lagu-lagu yang sedang populer yang dibawakan oleh penyanyi wanita. Pasti tidak jauh-jauh dari patah hati, kesepian, tak dianggap de el el (lebay mode on)

Aku sempat berdebat dengan sopirku mengenai siapa penyanyinya yang dikatakan oleh sopirku suara Krisdayanti. Akhirnya aku meminta cover lagunya dan baru kutahu itu suara Rossa. Lagu kali ini memang sedikit berbeda dengan lagu-lagu Rossa yang lain yang biasanya mellow (setahu ku) . Ketika mendengar lyriknya aku sempat tersenyum-senyum sendiri. Apa yang dibawakan oleh Rossa memang masuk akal. Intinya menyadarkan kita para kaum wanita agar tidak mudah terpancing oleh rayuan gombal para lelaki (yang herannya banyak disukai!) so.. silahkan dinikmati.. hidup wanita! yeeaahhhh

Tuesday, July 14, 2009

Without you....

Kuberjalan menyusuri jalan yang sering kita lalui bersama
Bangunan-bangunan tua itu masih tampak kokoh bertahan
Tidak ada yang berubah disana
Hanya dirimu yang tak lagi ada disisiku

Ditengah lautan manusia kita berdiri berhimpitan
Masihkah kau akan terus mencintaiku? tanyamu tiba-tiba
Kesadaranku melambung jauh menuju angkasa
Mungkinkah itu akan terjadi?

Kini, ditemani dirinya disampingku
Bayangmu pelan-pelan kian menjauh
Cinta tak harus memiliki katamu
Lantas biarkanlah kenanganmu tetap bersamaku

Aku bukanlah malaikat seperti yang kau bayangkan
Aku adalah aku, dalam segala hal pada diriku
Biarlah cerita ini usai sampai disini
Mari kawan, kita tulis lagi cerita kita
Tapi kali ini pada buku yang berbeda

Thursday, July 9, 2009

Dua Sisi Koin

Ada yang mengatakan dalam menyikapi masalah lelaki cenderung menggunakan logikanya sedangkan wanita lebih mengandalkan perasaan, walaupun hal ini tidak sepenuhya benar tapi jika melihat lingkungan kita hal ini memang sering terjadi. Aku seringkali berbeda pendapat dengan sahabatku hingga terkadang aku dicap keras kepala, namun biasanya perdebatan kita tidak akan meruncing hingga mengakibatkan perang dunia. Bagiku, setiap orang berhak berpendapat dan memiliki hak penuh untuk memiliki pemikiran sendiri. (belum ada UU dilarang mikir kan?) Bagiku hal yang paling penting dalam menjalin suatu hubungan adalah jangan pernah memaksakan pemikiran kita pada orang lain, boleh saja kita memberikan pendapat tapi yang harus diingat adalah adanya batasan yang jangan sampai kita langgar.

Setiap permasalahan harus selalu dilihat dari kedua belah sisi, tidak ada gunanya kalau kita selalu berdebat mengenai salah satu sisi. koin yang kita tunjukan pada lawan bicara kita pasti akan berbeda dengan yang kita lihat dari sisi sebelahnya. Begitu pula dengan semua masalah yang kita hadapi sehari-hari. Seringkali kita berselisih paham dengan teman, sahabat, maupun keluarga hanya karena masalah kecil. Terkadang koin tersebut harus kita terawang melalu hati (mank duit diterawang). Manusia memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dan yang pasti setiap manusia yang ada di muka bumi ini memiliki sikap dan sifat yang berbeda-beda. Walaupun ia kembar identik pasti ada yang berbeda. (didapat dari salah satu situs. tenang saja bukan situs xxx)

Dulu aku pernah bergulat dalam dunia marketing, lantas apa yang ku cari dengan menekuni bidang tersebut? yang pasti adalah pengalaman karena marketing itu luas, kita harus bisa mempelajari sikap-sikap orang yang berbeda-beda. Pertama kali terjun kedunia tersebut kalimat "gile mor, bego banget u" sering kudengar dari teman-teman terdekatku. Secara penghasilan yang didapat jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Menekuni bidang marketing harus berani menerima resiko diomelin klien dan sebagainya.

Dalam pemikiranku, Marketing itu harus mencari untung setinggi-tingginya karena sistem komisi yang dibagikan dihitung berdasarkan keuntungan yang diterima perusahaan. Permasalahannya adalah pola pikir ini berbeda dengan kakak laki-laki tertuaku, pada mulanya aku tidak bisa mengerti pemikiran kakaku. Ia bergerak dalam bidang percetakan yang ia jalankan sendiri. Seandainya aku yang menjadi sales, yang akan kulakukan adalah menjual dengan harga tinggi (selagi bisa getok, getok dulu. prinsip dulu pada saat jadi marketing hahaha) namun ia berbeda, harga yang ia berikan pada customer tidaklah tinggi, untung yang diambil juga tidak terlalu tinggi. Padahal pamanku bisa menjual dengan keuntungan 100% sehingga terkadang aku sempat berpikir ada masalah dengan otaknya hahahha. Terakhir aku membahas masalah ini dengan dirinya (uda gak tahan). Pada saat itu ia menjelaskan sebuah sisi yang selama ini tidak pernah terlihat olehku. well, setidaknya sekarang aku sudah tidak mempermasalahkannya.

Hanya saja, jangan dikarenakan perbedaan pendapat kita terhadap suatu masalah menjadikan hubungan kita merenggang. Apapun yang kita lakukan, walaupun itu mungkin adalah niat baik kita seringkali disalah artikan oleh orang lain. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi bukan. Setiap manusia memiliki kebebasan berpendapat, selama hal itu tidak merugikan orang lain why not?. sebelum kita menyalahkan orang lain, alangkah baiknya bila kita memandang dari sudut pandangnya.