Wednesday, October 21, 2009

Giving & Sharing

Berbagi adalah mutlak diperlukan dalam hidup. Coba siapa yang tidak pernah berbagi? baik itu dalam bentuk materi atau non materi. Semua orang hidup dengan berbagi secara sadar maupun tidak sadar, suka maupun tidak suka. Sedangkan memberi tidak seperti berbagi, memberi membutuhkan hati yang ikhlas tanpa embel-embel apapun. Ada yang tidak setuju dengan pendapatku mengenai berbagi dan memberi, karena ada yang bilang sama saja toh? well itu kembali pada masing-masing individu yang menilainya karena aku tidak akan berdebat mengenai hal tersebut.

Memberi itu baik atau buruk? balik lagi pada pandangan masing-masing. Memberi itu harus ikhlas seperti yang sudah kujelaskan diatas, namun se"ikhlas" apa? kenapa ada tanda kutip? aku tidak akan mencoba sok suci seolah-olah aku adalah manusia yang benar-benar memiliki hati layaknya seorang santa. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam hal memberi, ada yang murni memberi tanpa maksud apapun dibalik pemberian tersebut, ada pula yang menginginkan sesuatu sehingga ia menggunakan topeng santa untuk mencapai tujuannya.

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam memberi, apakah pemberian kita dapat bermanfaat bagi si penerima ataukah malah menjerumuskan si penerima. Sebuah kalimat yang selalu kuingat hingga saat ini adalah "Kalau kamu hendak membantu orang maka berikanlah ia kail, bukan ikan". Kalimat itu memang benar apabila kita hendak mendidik si penerima agar ia tidak selalu berharap mendapatkan pemberian dari kita yang pada akhirnya membuat ia menjadi seorang pemalas yang menggantungkan hidupnya pada pemberian orang lain. Namun seiring waktu berjalan aku menemui fakta-fakta dilapangan dimana kita tidak mungkin memberikan ia kail pada saat ia sudah sekarat. Aku lebih setuju memberikan ia ikan agar ia bisa bertahan hidup dan kemudian berikan ia kail agar ia bisa merubah hidupnya (atau suruh bikin sendiri xixixi..). tapi ingat beri ikan hanya 1-2 kali dan jangan keterusan!. Boleh diterapkan namun harus melihat situasi juga ya hahaha...

Training dengan Billi Lim aku mendapatkan sebuah pesan penting yaitu ketika kita memberi itu menandakan kita memiliki, jadi kesimpulannya adalah orang yang suka memberi (ikhlas) adalah orang-orang kaya. Satu hal yang paling penting adalah jangan menunggu kaya baru memberi. Sebagaimana seorang umat buddhist saya percaya hukum karma, berbuat baik maka akan menuai karma baik, berbuat jahat maka sudah dipastikan karma buruk akan berbuah. Percaya tidak percaya ketika kita memberi (dengan hati ikhlas tentunya) biasanya kita akan mendapatkan sesuatu, dan dapat berupa apa saja (karma baik kita berbuah). Namun harus diingat, jangan mengharapkan sesuatu pada saat memberi, jangan berangan-angan ketika kita memberi maka kita akan mendapatkan sesuatu. Just remember, if you already GIVING then the second things that you must do is FORGET IT.

No comments:

Post a Comment