Tuesday, September 15, 2009

For My Lovely Friend

Beberapa waktu yang lalu ada teman yang baru mengunjungi rumah ini mengajak chat di YM. "mor, temen u itu gay ya?" Setelah sekian lama tak bersua hal pertama yang ia lakukan adalah bertanya pertanyaan konyol. Aku sempet tertegun sekitar beberapa menit untuk memikirkan siapa yang dia maksud. Memang ada, namun yang pasti mereka tidak saling mengenal, lantas tau darimana dia? yang satu berasal dari pluto sedangkan yang lain juga dari mars (intinya ga mungkin kenal gitu..) setelah jeda yang cukup lama akhirnya aku hanya membalas "heh?? maksudnya?" dan berlanjutlah percakapan kami..

"iya, temen u itu gay ya? g tadi habis buka blog u"

"oh itu, iya.. kenapa emang?"

"yah gpp sih, cuma tadi lagi liat-liat trus g liat blog list u"

"ohh.. trus?"

"mmm serem aj sih hehehe"

"hah???? serem?"

"iya, takut aja kalau punya teman gay. mank u ga takut mor?"

"weew, ya kaga la. mank mau diapain?

"habisnya gimana gitu"

"owww"

jeda yang cukup lama

"lagi sibuk?"

"iya, lagi banyak kerjaan"

"oh, ya ud.. u kerja dulu aj. bye"

What the hell?!?!? jujur sejujur-jujurnya aku sudah malas melanjutkan percakapan gak penting ini. That's why aku mengatakan sedang sibuk walaupun pada kenyataanya aku sedang main FB dan chat dengan beberapa temanku.

Okay, punya teman gay so what? konyol sekali kalau dia bilang serem. Mank diapain? wong dia kenal aja kaga. Mungkin memang sebagian orang tidak bisa menerima apabila ada teman, saudara maupun kerabat terdekatnya adalah seorang pecinta sesama jenis alias Gay maupun Lesbian. But please don't judge the book by it's cover. Pernah dengar kalimat Gay is a woman bestfriend? secara kita bisa saling bercanda melirik pria-pria tampan yang berseliweran disekitar kita, karena itu yang sering kulakukan dengan temanku hahaha..

BTT, pada dasarnya aku tidak mungkin memaksakan agar semua orang bisa seperti diriku menerima keadaan mereka. But well, at least jangan menghakimi mereka. Jangan beranggapan mereka sejenis virus mematikan yang akan menulari kita hanya dengan berdekatan dengan mereka. Yang pasti jangan ke-GRan dan ketakutan mereka akan menerkam anda seperti yang anda bayangkan. it's absurd! belum tentu mereka berminat terhadap anda.

Dalam hidup yang pasti kita mencari teman bukan musuh, hidup manusia tidak bisa diprediksi. saat ini mungkin ia adalah seorang homoseks yang anda benci tapi, andaikata suatu saat anda teramat membutuhkan bantuannya dan ia menolak dengan alasan anda dulu menghina dirinya dikarenakan orientasi seksualnya yang berbeda. Lantas apa yang bisa anda lakukan? menyalahkan dirinya? tidak, seharusnya anda menyalahkan diri atas kebodohan anda sendiri. Apa yang anda tanam, itu yang akan anda tuai.

Bila tidak nyaman dengan mereka it's okay, anda boleh saja menjaga jarak namun sekali lagi jangan menghakimi atau merendahkan mereka. Itu pilihan hidup mereka, yang pastinya mereka sudah memikirkan segala konsekuensinya. Coba untuk hargai keputusan mereka walaupun hal ini masih sulit diterima oleh kita. Selama ia tidak mengganggu kita itu tidak masalah. Apabila teman anda menganggap anda juga tertarik dengan dirinya walaupun pada kenyataanya anda tidak tertarik, cukup katakan anda tidak seperti dirinya. Aku yakin dia akan mengerti dan tidak akan mengganggu anda lagi.

2 comments:

  1. Ding-dong

    The gay guy here! announcing to all straight male or female who hate or has some phobia against homosexuals! jangan suka paranoid ato ke-GR-an!

    ngacaaaaa duluuuuuu!!!!

    Ding-dong

    ReplyDelete
  2. jangan seenaknya menghakimi orang kalo orang itu lesbi atau gay.walaupun dia lesbi atau gay dia bisa menjadi best friend.

    ReplyDelete